1. Harry Potter (the chosen one)

Nomor 1 buat Harry potter. Merupakan film yang diangkat dari seri novel fantasi karya J. K. Rowling dari Inggris mengenai seorang anak laki-laki bernama Harry Potter, penyihir berdarah-campuran, ibunya Lily Evans adalah kelahiran muggle dan ayahnya James Potter adalah penyihir berdarah-murni, Latar belakang kisah ini kebanyakan berada di Sekolah Sihir Hogwarts dan berpusat pada pertarungan Harry Potter melawan penyihir jahat Lord Voldemort, yang menggunakan Ilmu Hitam untuk membunuh orang tua Harry.
Ide tentang Harry Potter pertama kali tercetus dalam pikiran J. K. Rowling ketika menaiki kereta api dari Manchester ke London pada tahun 1990. Pada waktu itu, dia baru saja bercerai dan mengambil inisiatif untuk menjadikan Harry Potter sebagai inspirasi hidupnya. Dia menghabiskan waktu di dalam perjalanannya itu dengan memikirkan plot yang lengkap tentang ceritanya itu.
Selama hampir satu dasawarsa, Harry Potter telah mengalami kesuksesan besar, tidak hanya karena resensi yang positif dan strategi pemasaran penerbit Rowling, tetapi juga karena pembicaraan dari mulut ke mulut di antara para penggemarnya,
2. Naga Bonar jadi dua (“Apa kata Dunia?”)

Film ini banyak memberikan pesan mengenai arti serta makna bagaimana kita memberikan yang terbaik untuk bangsa. Naga Bonar Jadi 2 juga sarat memberikan kritikan mengenai kondisi bangsa yang carut marut ini lewat beberapa pesan dengan tampilan komedi. Film ini juga sangat kental dengan Patriotisme dan lagu-lagu perjuangan yang sudah digubah secara modern sehingga melahirkan Kharisma dari film itu sendiri.
3. Three Idiots (“All iz well”)

Film berdurasi tiga jam ini berkisah soal tiga mahasiswa, Rancho, Rajo Rastogi dan Farhan Qureshi yang menjadi mahasiswa jurusan mesin di salah satu universitas ternama. Untuk bisa meraih prestasi, mereka harus bersaing mahasiswa nerd yang bernama Chatur Ramalingam. Selain itu rektor, Viru Sahastrabudhhe yang sangat otoriter dan luar biasa keras juga menjadi musuh mereka. 'Three Idiots' bisa membuka pikiran kita. Pesan moral dari film ini hadir melalui dialog-dialog cerdas dalam kemasan humor.
4. Die Hard 4 (Live Free or Die Hard)

Awalnya Gabriel ini adalah seorang programmer dan hacker yang baik. Ia menemukan security hole dalam sistem komputerisasi nasional AS, tetapi respon yang diperoleh bukannya penghargaan tetapi pemecatan dari departemennya. Sejak itu, ia berubah menjadi cracker yang berambisi untuk mendapatkan keuntungan finansial demgan mengancam akan meluluhlantahkan sistem komputerisasi di AS. Dengan bantuan hacker asal Hongkong, Mai Lihn, berhasil menguasai seluk-beluk jaringan komputer di AS.
Polisi menduga ancaman itu dilakukan seorang hacker muda, Matt Farrel. Namun belakangan diketahui teror berasal dari kelompok yang jauh lebih mahir. McClane dibantu Matt berupaya mengungkap dalang di balik teror yang dapat melumpuhkan seluruh infrastruktur di Amerika Serikat. Thomas dan McClane pun berpacu untuk saling menaklukkan. Baik di dunia nyata maupun maya.