Coretan MasBud: Agustus 2010

Halaman

Minggu, 15 Agustus 2010

Tidurnya orang puasa = ibadah???

"Tidurnya orang berpuasa adalah ibadah". Kalimat ini begitu populer bagi umat muslim di Indonesia saat datangnya bulan Ramadhan. Sebagian besar dari mereka meyakini bahwa kalimat tersebut berasal dari hadits yang shahih (benar/kuat) karena beranggapan tidur bisa menghindarkan diri dari hal-hal yang dilarang atau hal-hal dapat membatalkan/mengurangi nilai ibadah puasa. Apakah kita termasuk orang yang meyakini hal ini juga?

Ternyata (menurut Wikipedia ID), manusia menghabiskan sepertiga waktu hidup dengan tidur, atau kalau dihitung kasar, manusia tidur hingga 8 jam per hari. Kalau sudah begini, apa yang terjadi? Tentu saja tidak banyak amal kebaikan yang dapat dilakukan oleh orang yang mengisi waktunya hanya dengan tidur karena kehilangan banyak kesempatan beramal. Dengan demikian, banyak tidur justru akan mengurangi hikmah yang disyariatkan pada tuntutan berpuasa yaitu untuk berjihad melawan hawa nafsu. Dan ternyata hadits-hadits yang menyatakan bahwa tidurnya orang puasa merupakan ibadah (terdapat lebih dari 1 hadits/riwayat hadits ini) adalah hadits dhoif (lemah/tidak dapat dipercaya).

Hadits "Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah" terdapat dalam kitab "Ihya Ulumuddin" oleh Imam Ghazali. Namun Al-Iroqi mengatakan bahwa beliau meriwayatkan dalam "Amalii Ibn Mundah" dari riwayat Ibnu Mughiroh Al-Qowas dari Abdullah bin Umar dengan sanad lemah / dhoif. Adapun hadits lainnya yang berbunyi,"Tidurnya orang yang berpuasa ibadah, diamnya tasbih, doanya diijabah dan amalnya diterima." maka menurut Syeikh Al-Bani didalam kitabnya "as Silsilah adh Dhaifah wa al Maudhu'ah" (10/230) adalah lemah.

Dengan demikian Tidurnya orang yang berpuasa bukanlah ibadah karena hadits itu tidak benar berasal dari Rasulullah saw.

Wallahu A'lam...

(Sumber : http://www.eramuslim.com/)