Coretan MasBud: NOSTALGIA SEJENAK PART 2

Halaman

Selasa, 03 Mei 2011

NOSTALGIA SEJENAK PART 2



Pada umumnya kata-kata “PART 2” berarti kelanjutan dari Part sebelumnya. Namun Part kali ini bukanlah kelanjutan dari cerita Nostalgia sebelumnya. Nostalgia Kali ini ialah catatan diary perjalanan ku, Flash-back memori perjalanan hatiku dalam mencari belahan jiwa (agaklebaydikit.com). Perlu digaris bawahi bahwa semua ini hanyalah cerita perjalanan hidupku, jika ada kesamaan cerita, latar, atau tokoh, itu hanyalah kebetulan belaka, intinya “DONT TRY THIS AT HOME”. (kayak di pilem-pilem gitu)
Aku mencoba memutar waktu di tahun 2006, tepatnya di acara Reuni Akbar MTs, seperti acara reuni sebelumnya, aku disibukkan menjadi salah satu panitia inti dalam acara itu. Kebetulan dia (Sebut saja namanya Bunga) menjadi MC dalam acara Reuni akbar, jadi seminggu sebelum acara kami sudah sering ketemu dan saling bertukar pikiran untuk mensukseskan acara reuni Akbar itu. Acara Reuni berlangsung seperti biasa dan alhamdulillah lancar walaupun banyak kendala teknis dan non-teknis. Setelah acara selesai, para panitia disibukkan dengan beres-beres dan sempat diabadikan, ehm, kami sempat foto berdua juga lho...

Semenjak itu, tiada lagi kabar darinya, hanya tinggal foto dan kenangan saat reuni akbar yang ada padaku. Aku merasa benar-benar lost contact dengannya. Aku pun disibukkan dengan kegiatanku di kampus, jarang pulang ke rumah. Hampir setahun lamanya tak ada kabar darinya. Sampai Ibu bercerita bahwa ada temenku cewek datang ke rumah, adik kelas katanya, entah kenapa pikiranku langsung menuju padanya. Padahal selama itu tak ada kabar apakah dia masih ada. Esoknya kuberanikan diri main kerumahnya. Ternyata benar dugaanku, dia yang diceritakan ibu.
Subhanallah... berucap dalam hati saat pertama melihat parasnya setelah hampir setahun dipisahkan dengan kesibukan masing-masing. Dia berubah woi.., bukan seperti apa yang ada di kepalaku, firasatku kali ini meleset dalam hal bagaimana dia secara fisik, bagaimana parasnya, dia jauh berbeda dari apa yang kubayangkan, jauh lebih perfect dari dugaanku. Hanya renyah khas suaranya yang tak berubah kurasakan di telingaku. Di  sore hari, dalam kondisi puasa ramadhan tidak mengurangi semangat senyum dan keramahannya. Dengan nada renyah dia menyapaku dengan panggilan “kak”.
Panas rindu setahun terasa lenyap mengalir diguyur gerimis senyuman. Sekumpulan sinar aneka warna mulai menghiasi langit yang masih basah, lambat tapi pasti sang mentari menampakkan diri. kupu-kupu mulai beterbangan memainkan sayapnya yang elok dipandang, sesekali hinggap di kelopak mawar yang sedikit basah oleh tetesan air hujan, rintik gerimis seakan tak dipedulikannya, malah menambah semangat mengepakkan sayapnya. Bunga mawar yang belum terlalu kuat untuk dihinggapi seekor kupu-kupu terlihat menunduk membuat kupu-kupu terpeleset terjatuh.. Guubbraaakk... Aku tersadar dari lamunan..  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar